Selamat Datang di Blog
AKBID HARAPAN BUNDA
BIMA
JOIN US AND BECOME THE PART OF THE BIG FAMILY OF AKBID HARAPAN BUNDA BIMA

Rabu, 26 Mei 2010

ASI Bikin Gen Imunitas Makin Kuat

Selasa, 25 Mei 2010 | 11:17 WIB

KOMPAS.com — Sejak lama para ilmuwan mengetahui bahwa bayi baru lahir yang mendapatkan air susu ibu (ASI) memiliki sistem imun yang lebih baik, jarang alergi dan lebih kebal terhadap berbagai penyakit kronik, seperti asma, tetapi bagaimana ASI bisa melakukannya baru diketahui sekarang.

Sejumlah peneliti dari Universitas Illinois, Amerika Serikat, menemukan bahwa ASI meningkatkan fungsi kemampuan gen di tubuh bayi untuk melawan penyakit.

Sebelumnya, para peneliti menyebutkan bahwa makanan bayi pertama kali akan memengaruhi ekspresi gen sehingga ASI yang diberikan berpengaruh positif bagi sistem imunnya. Ekspresi gen adalah proses pembentukan sifat gen untuk menghasilkan sintesa produk gen fungsional, seperti protein.

"Gen sangat sensitif pada nutrisi. Dan kini kita mengetahui gen yang menjelaskan mengapa bayi yang mendapat ASI berbeda dengan yang mendapat susu formula," kata Sharon Donovan, peneliti.

Menggunakan teknik noninvasif terbaru, para peneliti membandingkan 10 bayi usia 3 bulan yang mendapat susu formula dengan 12 bayi yang diberi ASI. Kemudian tanda ekspresi gen dari sel-sel pencernaan bayi yang diambil dari contoh tinja diperiksa. Ternyata, ada 146 gen yang berbeda.

Mayoritas gen yang ditingkatkan fungsinya oleh ASI terdapat di saluran cerna dan sistem imun. "Begitu dilahirkan, bayi harus menghadapi lingkungan yang penuh bakteri dan nutrisi bisa menjadi penjaga usus mereka. Makin cepat sistem imun dan pencernaan bayi berkembang, makin sehatlah ia," kata Donovan.

Gen yang dipengaruhi oleh ASI memberikan perlindungan melawan terjadinya peningkatan permeabilitas usus (leaky gut), yakni partikel asing masuk ke peredaran darah melalui dinding usus. Leaky gut akan menyebabkan anak lebih rentan terkena alergi atau asma.

ASI dan susu formula juga memengaruhi ekspresi gen secara berbeda. "ASI berevolusi menjadi makanan  bayi baru lahir karena mengandung berbagai elemen bioaktif, seperti hormon dan faktor pertumbuhan," kata Donovan.

Sebaliknya, susu sapi (komponen utama dalam susu formula) diciptakan untuk memberi makan anak sapi. Karena itu, komposisinya jauh berbeda dengan susu manusia dan elemen bioaktifnya sudah banyak yang rusak ketika diproses menjadi susu formula.

Meski produsen susu formula terus melakukan riset agar komponen susu formula mendekati ASI, nyatanya walau sudah ribuan tahun manusia memberi ASI untuk bayi, hingga saat ini para ilmuwan masih belum mengetahui apa yang menyebabkan ASI memiliki banyak keunggulan.
Penulis: AN   |   Editor: Anna   |   Sumber : LiveScience Read More...

Selasa, 25 Mei 2010

Pohon Kenari Punya Hormon Perempuan

Merry Wahyuningsih - detikHealth

img
English Walnut (Foto: cornell.edu)
Jakarta, Selama ini mungkin orang telah mengetahui bahwa hormon progesteron dimiliki oleh manusia dan hewan. Tapi penelitian terbaru menemukan pohon kenari punya hormon progesteron.

Progesteron merupakan hormon seks perempuan yang diproduksi di ovarium. Hormon dari golongan steroid ini berpengaruh pada siklus menstruasi perempuan, kehamilan dan embriogenesis.

Hormon progesteron berfungsi menaikkan faktor pertumbuhan epidermal, meningkatkan temperatur inti selama ovulasi, mengurangi kejang dan rileks otot polos (memperluas saluran pernapasan dan mengatur lendir), anti-inflamasi, mengurangi kandung empedu kegiatan, normalisasi darah dan pembekuan pembuluh darah.

Dan baru-baru ini, peneliti telah menemukan hormon seks perempuan ini di pohon kenari. Hal ini merupakan penemuan besar, karena sebelumnya orang hanya tahu bahwa progesteron hanya terdapat pada manusia dan hewan.

Sampai saat ini, peneliti berpikir bahwa selain manusia hanya hewan yang bisa memproduksi progesteron. Sebuah hormon steroid yang disekresi oleh ovarium, progesteron mempersiapkan rahim untuk kehamilan dan mempertahankan kehamilan. Sebuah versi sintetis, progestin, digunakan dalam pil KB dan obat-obatan lain.

"Pentingnya indikasi yang jelas dari progesteron tidak dapat dilebih-lebihkan," tulis Guido F. Pauli dan rekannya dalam jurnal American Chemical Society dari Produk Alami, seperti dilansir dari LiveScience, Selasa (25/5/2010).

Menurut Pauli, meskipun peran progesteron dalam biologi telah banyak dipelajari pada mamalia, tapi alasan kehadirannya pada tumbuhan masih kurang jelas.

Peneliti berspekulasi bahwa hormon progesteron, seperti hormon steroid lainnya, mungkin menjadi bioregulator kuno yang berevolusi miliaran tahun yang lalu, sebelum munculnya tumbuhan dan hewan moderen.

Penemuan baru bisa mengubah pemahaman ilmiah tentang evolusi dan fungsi progesteron dalam hidup organisme.

Peneliti sebelumnya mengidentifikasikan zat mirip progesteron pada tumbuhan, dan berspekulasi bahwa hormon itu sendiri ada di tumbuhan.

Pauli dan rekannya menggunakan dua teknik kekuatan laboratorium, yaitu resonansi magnet inti dan spektroskopi massa, untuk mendeteksi progesteron dalam daun pohon kenari jenis Common Walnut atau English Walnut.

Pauli juga mengidentifikasi lima progesteron yang terkait steroid pada tumbuhan, termasuk pada famili bunga buttercup.



(mer/ir)
Read More...