Selamat Datang di Blog
AKBID HARAPAN BUNDA
BIMA
JOIN US AND BECOME THE PART OF THE BIG FAMILY OF AKBID HARAPAN BUNDA BIMA

Sabtu, 24 April 2010

Letusan Eyjafjallajokull Vs Tambora, 1:10.000

Abu letusan Tambora, selain mematikan, mengubah cuaca dunia, bahkan mengubah sejarah.
Sabtu, 24 April 2010, 09:38 WIB
Elin Yunita Kristanti
Abu Islandia (AP Photo/Jon Gustafsson)
VIVAnews - Letusan Gunung Eyjafjallajokull di Islandia menyemburkan abu vulkanik yang memusingkan, karena mengacaukan lalu lintas udara Eropa.

Ribuan penumpang tertahan di bandara, perekonomian terganggu, barang-barang komoditas pertanian membusuk karena tak bisa dikirim.

Namun, menurut laman Wall Street Journal, Sabtu 24 April 2010 dampak letusan Gunung Eyjafjallajökull tak sebanding dengan letusan Gunung Tambora di Sumbawa Indonesia.

Pada 5 April 1815 sore, gunung berapi Tambora mulai bergemuruh dan 'batuk -batuk'. Kondisi ini terjadi dalam beberapa hari.

Beberapa hari kemudian, pada 11 dan 12 April letusan Gunung Tambora mencapai klimaksnya. Gunung besar itu meletus, getarannya mengguncangkan bumi hingga jarak ratusan mil.

Selama lebih dari 10 hari kemudian, Tambora mengeluarkan 24 kubik mil (1 mil = 1,6 kilometer) lava dan bebatuan gunung. Saking dahsyatnya, di puncak Tambora tercipta kawah selebar tiga mil dan dalamnya hampir 1 mil.

Lelehan lava panas, batu yang berterbangan, dan gas mematikan yang keluar dari perut Tambora saat itu menewaskan puluhan ribuan orang.

Jutaan ton abu dan debu memenuhi udara, mengubah siang hari menjadi gelap gulita. Debu tebal menyelimuti wilayah kaki gunung dan bahkan Bali.

Debu menutup semua vegetasi di Pulau Bali dan menyelimuti lautan. Sekitar 117.000 orang di wilayah yang dulu dikenal sebagai Hindia Belanda tewas. Banyak dari mereka terkena imbas letusan,  jadi korban kelaparan dan penyakit.

Itu baru permulaan.

Letusan gunung di Islandia sama sekali bukan bandingan untuk Tambora. Badan Geologi Amerika Serikat atau US Geological Survey bahkan menobatkan letusan Tambora sebagai "yang terkuat sepanjang sejarah".

Letusan Tambora bahkan lebih dahsyat dari Krakatau. Menurut data Volcanic Explosivity Index (VEI), indeks letusan gunung yang mirip skala Richter untuk mengukur kekuatan gempa.

Perhitungan VEI ada pada skala 1 hingga 8, setiap satu angka adalah 10 lebih besar dari sebelumnya. Tambora ada di level tujuh, Krakatau enam. Ini berarti Tambora lebih kuat 10 kali lebih besar dari letusan Krakatau.

Bagaimana letusan gunung Islandia? Leel VEI-nya hanya dua atau tiga. Ataiu 10.000 kali lebih lemah dari Tambora.

Letusan Eyjafjallajökull 'saja' bisa mempengaruhi atmoser dan membuat dunia penerbangan kalang kabut.

Tak terbayang jika Tambora meletus di era ini. Seperti meriam raksasa, tambora menyemburkan abu, debu, dan setidaknya 400 juta ton gas sulfur ke udara, hingga 27 mil tegak lurus ke strastofer, jauh di atas awan cuaca.

Ini mengakibatkan ledakan di lapisan troposfer -- lapisan terdekat dari permukaan Bumi, di mana awan, angin, dan hujan, serta 75 persen dari berat atmosfer berada.

Semburan Tambora juga menyobek lapisan tipis ozon yang melindungi Bumi dari radiasi sinar matahari.

Karena daya tarik grafitasi yang ringan di angkasa, abu dan debu Tambora melayang dan menyebar mengelilingi dunia. Debu Tambora menetap di lapisan troposfer selama beberapa tahun dan turun melalui angin dan hujan kembali ke Bumi.

Letusan Tambora berakibat luar biasa. Gagal panen di China, Eropa, dan Irlandia. Hujan tanpa henti dselama delapan minggu memicu epidemi tifus yang menewaskan 65.000 orang di Inggris dan Eropa. Kelaparan melumpuhkan di Inggris.

Kegelapan menyelimuti Bumi, menginspirasi novel-novel misteri legendaris misalnya, 'Darkness' atau 'Kegelapan' karya Lord Byron, 'The Vampir' atau 'Vampir' karya Dr John Palidori dan novel 'Frankenstein' karya Mary Shelley.

Tambora juga jadi salah satu pemicu kerusuhan di Perancis yang warganya kekuarangan makanan. Juga mengubah sejarah saat Napoleon kalah akibat musim dingin berkepanjangan dan kelaparan pada 1815 di Waterloo. (jno)
• VIVAnews
  Read More...

Jumat, 23 April 2010

Mati Karena Kebanyakan Minum Air Putih

Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: naturallyintense)
Jakarta, Minum air putih yang cukup, sangat dianjurkan untuk memperlancar metabolisme tubuh. Tapi jika air yang dikonsumsi terlalu banyak dan diminum dengan cepat akan terjadi keracunan air yang bisa menyebabkan kematian.

Seperti yang dialami Jennifer Strange (28 tahun) yang ditemukan meninggal tahun 2007 di rumahnya California beberapa jam setelah menjadi kontestan minum air paling banyak tanpa ke kamar mandi.

Dari otopsi awal yang dilakukan, Strange diketahui meninggal akibat mengonsumsi air terlalu banyak dan cepat sehingga menyebabkan kondisi yang dikenal dengan keracunan air (water intoxication).

Seperti dikutip dari Howstuffworks, Jumat (23/4/2010) pada dasarnya keracunan air terjadi bila seseorang mengonsumsi terlalu banyak air sehingga nutrisi lain di dalam tubuh menjadi terlarut yang mengakibatkan zat tersebut tidak bisa lagi melakukan tugasnya dengan baik.

Keracunan air juga mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit yang mempengaruhi konsentrasi ion natrium dan memicu terjadinya hiponatremia.

Elektrolit adalah garam ion sederhana yang digunakan oleh sel untuk memindahkan cairan serta pesan saraf yang masuk dan keluar dari sel di seluruh tubuh. Tanpa elektrolit, maka tubuh tidak dapat berfungsi.

Pada kasus keracunan air, kondisi hiponatremia yang ekstrim pada akhirnya dapat menyebabkan koma dan kematian. Jika bisa diketahui secara dini, maka pengobatan dengan memberikan cairan yang mengandung elektrolit IV bisa memberikan pemulihan lengkap. Tapi jika tidak ditangani, maka kondisi ini akan berakibat fatal.

Ketika seseorang meninggal akibat keracunan air, maka biasanya dimulai dengan ketidakseimbangan akut ion natrium yang mengakibatkan kerusakan sel besar.

Natrium memiliki peran mensirkulasi cairan di luar sel. Akibatnya sodium akan membantu mengatur tekanan darah dan menjaga sinyal agar memungkinkan otot bekerja dengan benar. Sel yang aktif dapat mempertahankan konsentrasi natrium yang tepat di dalam tubuh.

Sel akan menjaga kadar natrium agar tetap sehat dengan menggerakkan air serta elektrolit masuk dan keluar sel, baik untuk melarutkan atau meningkatkan kadar natrium dalam cairan tubuh.

Tapi saat seseorang minum dalam jumlah banyak dan cepat serta air yang dikonsumsi tidak mengandung tambahan elektrolit, maka sistem pemeliharaan sel tidak dapat menangani tingkat pengenceran natrium yang terjadi.

Hasilnya adalah sel-sel ini akan berusaha mati-matian untuk mencoba meningkatkan konsentrasi natrium dalam cairan tubuh. Beberapa sel akan membengkak tapi sel lainnya tidak, akibatnya sel-sel otak ini akan terhambat oleh tengkorak dan tekanan dari air yang masuk akan semakin besar. Hal inilah yang bisa mengakibatkan kerusakan fatal.

Jumlah asupan air yang dapat mengakibatkan keracunan tidak dapat diketahui dengan pasti dan bervariasi setiap individu. Gejala yang muncul saat terjadi keracunan air mirip sekali dengan keracunan alkohol yaitu mual, muntah dan adanya perubahan mental. Gejala lainnya adalah sakit kepala, otot melemah dan kejang-kejang.

Kasus keracunan air yang parah adalah mengalami koma dan kematian mendadak akibat pembengkakan otak. Kondisi ini cukup langka terjadi di masyarakat umum, tapi atlet lari jarak jauh memiliki risiko ini, sehingga seringkali dihindari dengan cara mengonsumsi minuman olahraga dan bukan air putih selama latihan atau perlombaan.(ver/ir) Read More...